Sunday, 24 August 2014
Pionir Kloning Ciptakan Sel Otak Manusia
12:49
Enam belas tahun lalu, ilmuwan Edinburgh
menghiasi halaman muka berbagai media massa karena berhasil mengkloning
mamalia, domba bernama Dolly, di Roslin Institute. Kelahiran domba ini
menciptakan harapan akan generasi baru dalam pengobatan.
Kini, berita kembali datang dari Edinburgh, tepatnya di Edinburgh's Centre for Regenerative Medicine, di mana ilmuwan terus mengembangkan teknologi yang dulu dipakai untuk Dolly. Dalam serangkaian eksperimen, para ilmuwan ini menciptakan jaringan otak dari pasien penderita schizophrenia, depresi bipolar, dan sakit jiwa lainnya.
Dari potongan kulit pasien, para ilmuwan mampu membuat neuron yang identik dengan sel otak yang bersangkutan. Sel otak ini tumbuh di laboratorium sehingga ilmuwan bisa meneliti dan mengungkap rahasia neurologis kondisi para pasien.
"Neuron seorang pasien dapat memberitahu kita banyak hal tentang kondisi psikologis yang mempengaruhi mereka. Tapi Anda tidak dapat memasukkan jarum ke otak seseorang dan mengambil sel-selnya, " kata Profesor Charles ffrench-Konstan, Direktur Edinburgh's Centre for Regenerative Medicine, seperti dikutip dari laman Guardian.
"Tapi, kami telah menemukan jalan keluarnya. Kami ambil sampel kulit pasien, lalu kami membuat sel-sel induk. Sel-sel induk ini kemudian tumbuh menjadi sel otak. Intinya, kami mengubah sel kulit seseorang menjadi sel otak. Di masa mendatang, cara yang sama bisa diterapkan pada hati, jantung, dan organ lain yang sangat sulit untuk dibiopsi."
Para pakar ini berkonsentrasi pada sejumlah kondisi neurologis, termasuk multiple sclerosis, parkinson, dan penyakit motor neuron. Selain itu, mereka juga meneliti schizophrenia dan depresi bipolar, dua penyakit penurunan yang disebabkan malfungsi aktivitas otak.
Profesor Andrew McIntosh dari Royal Edinburgh Hospital, yang ikut berkolaborasi dalam penelitian ini mengatakan ilmuwan kesulitan mendapat sampel otak penderita schizophrenia, saat pasien masih hidup. Penelitian ini membuat peneliti mempelajari sel otak saat pasien masih hidup.
"Kami membuat tipe otak yang berbeda dari sampel kulit penderita schizophrenia dan depresi bipolar," kata McIntosh. Lantas, mereka menggunakan obat-obat psikologi standar, seperti lithium, untuk melihat bagaimana obat ini mempengaruhi sel-sel di laboratorium. "Setelah itu, kami juga mencoba obat baru."
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/284262-pionir-kloning-ciptakan-sel-otak-manusia
Kini, berita kembali datang dari Edinburgh, tepatnya di Edinburgh's Centre for Regenerative Medicine, di mana ilmuwan terus mengembangkan teknologi yang dulu dipakai untuk Dolly. Dalam serangkaian eksperimen, para ilmuwan ini menciptakan jaringan otak dari pasien penderita schizophrenia, depresi bipolar, dan sakit jiwa lainnya.
Dari potongan kulit pasien, para ilmuwan mampu membuat neuron yang identik dengan sel otak yang bersangkutan. Sel otak ini tumbuh di laboratorium sehingga ilmuwan bisa meneliti dan mengungkap rahasia neurologis kondisi para pasien.
"Neuron seorang pasien dapat memberitahu kita banyak hal tentang kondisi psikologis yang mempengaruhi mereka. Tapi Anda tidak dapat memasukkan jarum ke otak seseorang dan mengambil sel-selnya, " kata Profesor Charles ffrench-Konstan, Direktur Edinburgh's Centre for Regenerative Medicine, seperti dikutip dari laman Guardian.
"Tapi, kami telah menemukan jalan keluarnya. Kami ambil sampel kulit pasien, lalu kami membuat sel-sel induk. Sel-sel induk ini kemudian tumbuh menjadi sel otak. Intinya, kami mengubah sel kulit seseorang menjadi sel otak. Di masa mendatang, cara yang sama bisa diterapkan pada hati, jantung, dan organ lain yang sangat sulit untuk dibiopsi."
Para pakar ini berkonsentrasi pada sejumlah kondisi neurologis, termasuk multiple sclerosis, parkinson, dan penyakit motor neuron. Selain itu, mereka juga meneliti schizophrenia dan depresi bipolar, dua penyakit penurunan yang disebabkan malfungsi aktivitas otak.
Profesor Andrew McIntosh dari Royal Edinburgh Hospital, yang ikut berkolaborasi dalam penelitian ini mengatakan ilmuwan kesulitan mendapat sampel otak penderita schizophrenia, saat pasien masih hidup. Penelitian ini membuat peneliti mempelajari sel otak saat pasien masih hidup.
"Kami membuat tipe otak yang berbeda dari sampel kulit penderita schizophrenia dan depresi bipolar," kata McIntosh. Lantas, mereka menggunakan obat-obat psikologi standar, seperti lithium, untuk melihat bagaimana obat ini mempengaruhi sel-sel di laboratorium. "Setelah itu, kami juga mencoba obat baru."
sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/284262-pionir-kloning-ciptakan-sel-otak-manusia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Pionir Kloning Ciptakan Sel Otak Manusia”
Post a Comment