Thursday, 13 March 2014
Categorized | Teknologi, Ulasan Menarik
IAEA : Indonesia Termasuk 13 Negara Terbaik Teknologi Nuklir
16:45
Menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), Indonesia termasuk
dalam 13 negara terbaik dalam pemanfaatan teknologi dan pengoperasian
reaktor nuklir untuk tujuan damai. Demikian paparan Adiwardojo, Deputi
Kepala BATAN Bidang Pengembangan Teknologi dan Energi Nuklir dalam
konferensi pers Terapan Riset Nuklir Untuk Menjawab Kebutuhan Bangsa, 26 Oktober 2011 di Hotel Menara Peninsula.
Dalam hal kesiapan internal, saat ini Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir meskipun masih dalam skala riset. Bahkan salah satunya, yakni Reaktor Kartini di Yogyakarta didesain dan dibangun oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia. Dengan memanfaatkan reaktor tersebut, maka didirikanlah sekolah tinggi teknologi nuklir (STTN) sebagai institusi yang akan mempersiapkan SDM nuklir di Indonesia.
Namun menurut Adiwardojo, kesiapan ini harus ditambah dengan membentuk suatu badan, bisa BUMN, koperasi, atau swasta, yang nantinya akan mengoperasikan PLTN, hal ini sesuai dengan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
“Keputusan inilah yang kita tunggu-tunggu, karena BATAN bukan yang akan mengoperasikan PLTN. BATAN hanya mempersiapkan semuanya termasuk dimana lokasi yang terbaik untuk dibangun PLTN”, jelas Adiwardojo.
Hadir pula dalam acara tersebut Soetan Bathoegana, anggota DPR-RI Komisi VII dan Kardaya Warnika, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi KESDM.
Menurut Soetan Bathoegana, SDM Indonesia sudah mampu untuk mengoperasikan reaktor nuklir PLTN, bahkan Korea Selatan yang dulunya sama-sama belajar dengan Indonesia dengan memanfaatkan reaktor riset yang berada di Kawasan Nuklir Serpong, sudah mengembangkan nuklir sehingga mampu membangun dan mengoperasikan PLTN.
“Ada grand design dari negara-negara maju untuk membuat Indonesia selalu terpuruk, sehingga membuat kita selalu ketinggalan dari negara-negara lain”, ujar Bathoegana.
Sementara itu menurut Kardaya Warnika, energi ini sangat dibutuhkan mengingat energi sebagai kebutuhan dasar manusia dan Indonesia kebutuhan listriknya semakin tinggi dan meningkat tajam.
“Sehingga energi nuklir harus benar-benar dipertimbangkan”, kata Kardaya.
Kuncinya adalah dengan penanganan yang baik dan benar serta prinsip kehati-hatian yang tinggi, tingkat presesi dan sesuai dengan standar maksimum yang sangat tinggi, segala dampak buruk nuklir bisa diatasi.
Sumber:ebtke.esdm.go.id
Dalam hal kesiapan internal, saat ini Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir meskipun masih dalam skala riset. Bahkan salah satunya, yakni Reaktor Kartini di Yogyakarta didesain dan dibangun oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia. Dengan memanfaatkan reaktor tersebut, maka didirikanlah sekolah tinggi teknologi nuklir (STTN) sebagai institusi yang akan mempersiapkan SDM nuklir di Indonesia.
Namun menurut Adiwardojo, kesiapan ini harus ditambah dengan membentuk suatu badan, bisa BUMN, koperasi, atau swasta, yang nantinya akan mengoperasikan PLTN, hal ini sesuai dengan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
“Keputusan inilah yang kita tunggu-tunggu, karena BATAN bukan yang akan mengoperasikan PLTN. BATAN hanya mempersiapkan semuanya termasuk dimana lokasi yang terbaik untuk dibangun PLTN”, jelas Adiwardojo.
Hadir pula dalam acara tersebut Soetan Bathoegana, anggota DPR-RI Komisi VII dan Kardaya Warnika, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi KESDM.
Menurut Soetan Bathoegana, SDM Indonesia sudah mampu untuk mengoperasikan reaktor nuklir PLTN, bahkan Korea Selatan yang dulunya sama-sama belajar dengan Indonesia dengan memanfaatkan reaktor riset yang berada di Kawasan Nuklir Serpong, sudah mengembangkan nuklir sehingga mampu membangun dan mengoperasikan PLTN.
“Ada grand design dari negara-negara maju untuk membuat Indonesia selalu terpuruk, sehingga membuat kita selalu ketinggalan dari negara-negara lain”, ujar Bathoegana.
Sementara itu menurut Kardaya Warnika, energi ini sangat dibutuhkan mengingat energi sebagai kebutuhan dasar manusia dan Indonesia kebutuhan listriknya semakin tinggi dan meningkat tajam.
“Sehingga energi nuklir harus benar-benar dipertimbangkan”, kata Kardaya.
Kuncinya adalah dengan penanganan yang baik dan benar serta prinsip kehati-hatian yang tinggi, tingkat presesi dan sesuai dengan standar maksimum yang sangat tinggi, segala dampak buruk nuklir bisa diatasi.
Sumber:ebtke.esdm.go.id
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “IAEA : Indonesia Termasuk 13 Negara Terbaik Teknologi Nuklir”
Post a Comment